TUGAS SOFTSKILL 3
Etika berasal dari bahasa yunani ETHOS yang berarti
kebiasaan atau watak. Konsep etika berarti ilmu pengetahuan tentang akhlak atau
moral. Etika adalah ilmu tentang tingkah laku manusia, prinsip-prinsip tentang
tindakan moral yang betul. Etika sebagai ilmu yang mencari orientasi sangat
dipengaruhi oleh lingkungan seperti adat istiadat, tradisi, lingkungan sosial,
ideologi, agama, Negara, dan lain-lain (BKN, 2001:5). Etika merupakan
nilai-nilai hidup dan norma-norma serta hukum yang mengatur tingkah laku
manusia. Etika suatu refleksi kritis atau studi mengenai perilaku manusia yang
mendasari perilaku faktual, filsafat mengenai moralitas dan merupakan ilmu
pengetahuan yang sifatnya normatif dan praktis. Istilah etika dan
etik memiliki perbedaan pengertian yang relative dan sangat samar.
Etika adalah ilmu akhlak yang mebahas pola-pola aturan tentang nilai-nilai
kesusilaan. Tata aturan tersebut perlu, harus bahkan wajib dilaksanakan. Bagi
seseorang yang mematuhi aturan tersebut dan mengetahui masalah etika, amat
terpuji apabila tindakannya berpegang pada aturan tersebut. Tindakan yang
memberlakukan aturan etika itu disebut tindakan etik dan sifat pelaksanaan
tindakan tersebut disebut etis. Tata aturan dalam etika disebut norma atau
kaidah yang berisi baik dan buruknya perbuatan sesuai dengan ukuran dan tingkat
kemajuan kebudayaan dan peradaban masyarakat yang menganut dan mematuhi norma
atau kaidah tersebut.
Dalam praktek
penyelenggaraan pemerintahan etika berhubungan erat dengan moral, yang merupakan
kristalisasi dari ajaran-ajaran, wejangan-wejangan, patokan-patokan, kumpulan
peraturan-peraturan dan ketetapan baik lisan maupun tulisan. Etika dan moral
mengandung pengertian yang mirip dalam percakapan sehari-hari di dalam
masyarakat. Kedua istilah tersebut dimaknai sebagai kesusilaan. Realisasi
pengamalan etika dan moral sesorang tampak dari tingkah laku dan kadar kualitas
pengematannya sesuai dengan kematangan rohani, jasmani dan pribadinya.
Nilai-nilai yang terdapat dalam etika dan moral sangat spesifik secara
spiritual mencerminkan keluhuran budi manusia yang wajib dijadikan pedoman
paling asasi dari tindakan-tindakan manusia, baik secara pribadi selaku
aparatur pemerintahan maupun sebagai anggota masyarakat. Moral adalah sesuai
dengan ide-ide umum tentang tindakan manusia, mana yang baik dan wajar sesuai
dengan ukuran-ukuran tindakan yang oleh umum diterima, yang meliputi kesatuan
sosial atau lingkungan tertentu. Dengan demikian jelaslah persamaan antara
etika dan moral, tetapi juga ada perbedaannya, jika etika lebih banyak teoritis
sedangkan moral lebih banyak bersifat praktis. Menurut pandangan ahli-ahli
filsafat, etika memandang perilaku perbuatan manusia secara universal sedang
moral secara lokal.
Pentingnya
Etika:
1. Etika sebagai nilai-nilai
moral dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok
dalam mengatur tingkah lakunya, atau yang disebut dengan “sistem nilai”
2. Sebagai kumpulan
asas-asas atau nilai moral yang sering dikenal dengan “kode etik”
3. Sebagai ilmu tentang
baik dan buruk atau yang disebut dengan “filsafar moral”
Tujuan etika:
1. Untuk meredam
kecenderungan kepentingan pribadi.
2. Etika bersifat
kompleks, dalam banyak kasus bersifat dilematis, karena itu diputuskan yang bisa
memberikan kepastian tentang mana yang benar dan salah, baik dan buruk.
Perbedaan
etika dan etiket:
1. Etika lebih
menggambarkan norma tentang perbuatan itu sendiri. Misalnya, mengambil barang
milik orang tanpa ijin tidak boleh diperbolehkan. Etika apakah perbuatan itu
boleh atau tidak boleh dilakukan.
2. Etiket menggambarkan
cara suatu perbuatan itu dilakukan manusia dan berlaku hanya dalam pergaulan
atau berinterkasi dengan orang lain an cenderung berlaku dalam kalangan
tertentu saja, misalnya, member barang dengan tangan kiri, di kalangan tertentu
hal ini merupakan tidak sopan akan tetapi tidak begitu dengan kalangan lainnya.
Dalam organisasi harus mempunyai
visi, leadership (kepemimpinan), SDM, Sistem dan budaya organisasi:
1. Visi.
Suatu keinginan atau harapan dan gambaran tujuan yang
akan dicapai.
2. Leadership
(Kepemimpinan)
Dalam budaya organisasi sangat diperlukan suatu sifat
kepemimpinan. Suatu daerah akan sangat bergantung jika memiliki suatu
kepemimpinan.
3 Sumber Daya Manusia
Dalam sebuah organisasi baiknya ditempati oleh suatu
SDM yang memang cocok dalam bidang yang ditempati dalam organisasi. Sebagai
contoh untuk menempati jabatan sebagai camat/lurah dalam Permendagri tahun 2009
mengajukan bahwa untuk menjadi jabatan camat/lurah haruslah sarjana
Pemerintahan, Administrasi, Hukum.
1. Rule of law
2. Demokratisasi
3. Responsive
4. Adanya kepentingan
umum
5. Keterbukaan
6. Pemimpin yang
berpikiran terbuka
7. Policy (kebijakan),
Wisdom (kebijaksanaan)
8. Pelayanan public
9. Empowering.
Chandler dan Plano bahwa dalam etika terdapat 4 aliran
utama:
1. Empirical Theory
bahwa etika diturunkan dari pengalaman manusia dan persetujuan umum. Artinya
penilaian baik dan buruk tidak terlepas dari fakta danperbuatan yang dirasakan.
2. Rational theory bahwa
baik atau buruk sangat tergantung dari reasoning atau alas an dan logika yang
melatarbelakangi suatu perbuatan bahkan pengalaman.
3. Intuitive theory
bahwa etika tidak harus berasal dari pengalaman dan logika, tetapi dari manusia
secara alamiah memiliki pemahaman tentang apa yang benar dan salah apa yang
baik dan buruk. Teori ini menggunakan hokum moral alamiah (natural moral law).
4. Relevan theory (Teori
wahyu) bahwa yang benar atau salah berasal dari kekuasaan diatas manusia yaitu
dari hukum sendiri. Artinya sesuatu yang dikatakan tuhan dalam kitab sucinya
menjadi rujukan utama.
3 pendekatan dalam melihat etika:
1. Pendekatan ideologis,
berorientasi pada tujuan dan difokuskan kepada akibatnya.
-
Aristoteles bahwa tujuan dan maksudlah yang menentukan apakah sesuatu
bermanfaat. Artinya etis tidaknya suatu perbuatan ditentukan oleh maksud dan
tujuannya.
-
Jeremy Bencham, prinsip etis tidaknya suatu kegiatan tergantung kepada
kecenderungan menghasilkan kebahagiaan atau mengarungi kebahagiaan.
-
John Stuart Mill, bahwa sesuatu kegiatan yang dianggap benar secara etis
tergantung pada kegunaannya.
2. Pendekatan Deontologis,
lebih menekankan pada compliance dan enforcement (ketaatan) terhadap suatu
kewajiban tanggung jawab, aturan dan prinsipp-prinsip yang berlaku etis
tidaknya suatu perbuatan sangat bergantung kepada apakah prinsip-prinsip utama
telah diikuti.
3. Pendekatan Virtue
Ethics (etika kebajikan, baik atau buruk, benar atau salah tidak bergantung
dari akibat/prinsip yang harus ditaati tetapi dari excellent of character).
Etika Organisasi:
1. Konsep baik-baik dan
benar-salah yang terkait dengan kehidupan organisasi.
2. Dirumuskan dalam kode
etik organisasi yang berlaku secara universal.
3. Penegakan etika
organisasi akan diberikan sanksi organisasi.
Etika Sosial
1. Konsep baik-buruk dan
benar-salah yang terkait dengan hubungan-hubungan sosial.
2. Nilai bersumber dari
agama, tradisi, dan dinamika sosial.
3. Pada umumnya etika
sosial tidak tertulis, tetapi hidup dalam memori public.
Etika Profesi
1. Moralitas pribadi
adalah superego atau hati nurani yang hidup dalam jiwa dan menuntun perilaku
individu.
Nilai benar-salah dan baik-buruk
yang terkait dengan pekerjaan professional dan prinsip-prinsip profesionalisme,
dapat dirumuskan dalam kode etik profesionalisme dan berlaku secara universal.
Kesimpulan : Jadi menurut pendapat saya, etika
pemerintahan yaitu prinsip
pedoman dasar yang dijadikan sebagai fondasi pembentukan dan perjalanan roda
pemerintahan yang biasanya dinyatakan pada pembukaan UUD negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar